dik-anton.blogspot.com

yang-kung.blogspot.com

Februari 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. 10 Penawar Racun Berbahaya Dalam Tubuh Yang Tidak Kita Sadari. Racun pertama : Suka Menghindar. Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat. Racun kedua : Ketakutan. Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll. Racun ketiga : Egoistis. Jangan mengeksploitasi teman. Keb...

yang-kung.blogspot.com

Maret 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_03_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Wajah Seorang Anak Ketika Melihat Sesuatu yg Tak Mampu Ia Beli. Sudah biasa kalau anak-anak kecil sangat suka dengan yang namanya permen, gula-gula, dan makanan yang manis lainnya. Tapi, mereka yang hidup di negara "ketiga" dan dalam kehidupan yang susah, barang-barang yang sangat murah bagi kita pun tidak sanggup mereka beli. Bagi mereka, tidur di tempat yang mempunyai atap nya saja sudah sangat beruntung. Sumber : Vivanews Forum. Diposkan oleh Yang Kung. Bukankah pendi...

yang-kung.blogspot.com

April 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Harapan yang terlalu tinggi. Ada seorang pengemis, setiap hari dia selalu berpikir, betapa senangnya bila punya uang 1 juta. Pada suatu hari, pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing kecil yang lucu sedang tersesat. Pengemis ini melihat disekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya disana. Rupanya pemilik anjing ini adalah orang yang paling kaya di kota ini. Sebenarnya didalam kehidupan kita ini, ba...

yang-kung.blogspot.com

September 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_09_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Jadilah singa yang menyisakan makanan untuk orang lain. Ada seseorang melihat ada seekor serigala yang tidak punya kaki. Walaupun serigala ini tidak mempunyai kaki, tetapi kelihatan serigala ini sangat gemuk dan sehat, kelihatannya dia tidak kekurangan makanan. Dia merasa sangat heran :”seekor srigala tanpa kaki bagaimana dapat hidup dihutan belantara dan memburu mangsa untuk makanannya? Keesokan harinya, kejadian ini berulang kembali. Sesudah beberapa hari berlalu, Tuha...

yang-kung.blogspot.com

Oktober 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_10_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Suatu ketika ada seorang penulis yang terampil dan cukup pintar. Dia mengikuti ujian di pengadilan tapi gagal. Sambil berdiri ditempat pengumuman dia memaki-maki para hakim yang mengeluarkan hasil ujian itu, merasa para hakim tidak bisa mengenali dia yang memiliki bakat. Bersamaan saat itu, ada seorang bijak lewat dan mendengarnya. Sambil tersenyum Dia berkata, “ Saya bisa memastikan bahwa tulisan Anda sangatlah buruk,”. Sang penulis terampil sambil mendesah berkata, &#8...

yang-kung.blogspot.com

Juni 2013 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2013_06_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. ALLAH BAPA MEGETAHUI RELUNG HATIKU . Diposkan oleh Yang Kung. Kirimkan Ini lewat Email. Aku suami dari seorang istri, ayah dari 2 anak, dan kakek dari 4 orang cucu. yang tidak pernah lelah untuk bekerja, mengembangkan diri, dan mengisi hidup ini dengan hal-hal yang ber-arti. ALLAH BAPA MEGETAHUI RELUNG HATIKU . UCAPAN KASIH PENUH SYUKUR KEPADA TUHAN. Tubuh Orang Suci Yang Terawetkan. Pekerja Bangunan dan Batu Kecil. Cara cerdik menaklukkan serigala. Lihat2 blog ini yuk.

yang-kung.blogspot.com

Juli 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_07_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Dahulu kala adalah seorang petani yang sangat miskin, tetapi orangnya sangat jujur dan baik. Pada suatu hari ketika orang miskin ini sedang berjalan dipasar, dia melihat ada sebuah tas kulit tergeletak di jalan, ketika dia membuka tas tersebut didalam tas seluruhnya berisi emas. Lalu dia berpikir orang yang kehilangan tas yang demikian berharga ini pasti sangat panik, oleh sebab itu dia duduk dipinggir jalan menunggu pemilik tas ini. Setelah pemilik emas itu berlalu dari...

yang-kung.blogspot.com

April 2012 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2012_04_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Ada sebuah cerita orang yang selalu berbuat kebajikan, mereka turun temurun selalu melakukan kebajikan. Pada suatu hari sapi hitam di rumah mereka tiba-tiba melahirkan anak sapi yang berwarna putih, dia sangat heran, lalu bertanya kepada seorang bijak, dan dikatakan kepadanya bahwa semua ini adalah keberuntungan. Anaknya lalu berkata, "kenapa harus bertanya lagi, toh tahun lalu bertanya ternyata bapak malah menjadi buta, ngak usah bertanya lagi lah". Seluruh lelaki dari ...

yang-kung.blogspot.com

November 2011 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2011_11_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Seorang pedagang, menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi kali ini, keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Gembira karena merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan, sang Keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka. Ketika mere...

yang-kung.blogspot.com

Februari 2012 | Yang-kung

http://yang-kung.blogspot.com/2012_02_01_archive.html

Eyangnya Rui, Pio, Rei, dan Pili. Ada seekor gajah, tubuhnya sehat dan besar, tabiatnya sangat penurut, Raja sangat sayang kepadanya, dan mendirikan sebuah pemukiman yang cantik sebagai rumahnya. Karena gajah mendengar pembicaraan mereka yang kasar dan buas, sifat gajah berubah menjadi emosional, melihat orang maka akan menyerang orang dengan belalainya menyerang orang, melihat binatang kecil selalu menginjaknya, sifatnya seperti telah berubah menjadi gila. Dia berpikir, lalu bertanya kepada penjaga gaja...